Sabtu, 11 September 2010

Teknik Penulisan Ilmiah (I)


I. Pengantar

A. Teknik Penulisan Ilmiah Kurikulum Wajib
Pendidikan adalah usaha  sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk miliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 20/03)

Berdasarkan UU Sisdiknas tersebut maka tujuan pendidikan di Indonesia adalah:
- Mengembagkan kemampuan.
- Membentuk watak.
- Membentuk peradaban bangsa.
- Menciptakan generasi yang bermartabat dan cerdas.

Sedangkan fungsi pendidikan adalah:
- Mengembangkan potensi peserta didik.
- Pembimbingan imtaq.
- Pembinaan akhlak yang mulia.
- Sehat.
- Berilmu.
- Cakap.
- Kreatif.
- Mandiri.
- Demokratis.
- Bertanggung jawab.

Untuk melaksanakan tujuan dan fungsi tersebut proses pendidikan dilaksanakan dengan cara: 
-  Dalam bentuk sebuah usaha(industri).
-  Dilakukan secara sengaja (sadar).
-  Terencana.
-  Suasana belajar mendukung pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan.
-  Terlaksananya proses pembelajaran.

Inplikasi UU Sisdiknas tersebut Kopertais Riau – Kepri mereload kurikulum, maka ditetapkanlah Kurikulum 2009.
Salah satu diantaranya terdapat Elemen Kompetensi Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK).
Salah satu komponennya adalah Teknik Penulisan Ilmiah (TPI) yang termasuk Matakuliah Wajib Kopertais/Institusi.

Tujuan TPI:
1.   Mengkaji dan menganalisis aspek-aspek   penulisan ilmiah untuk kepentingan penelitian dan ilmiah popular.
2.   Teknik pembuatan tulisan ilmiah.
3.   Fektivitas tulisan ilmiah.
4.   Kerangka dasar tulisan ilmiah.
5.   Analisi filosofis faktor-faktor yang mempengaruhi tulisan ilmiah.

B. Arti Penting Teknik Penulisan Ilmiah.
1. Dunia pendidikan bertanggungjawab dalam hal transfer ilmu pengetahuan secara tulis dan lisan, untuk mencapai hal itu digunakan prinsip ilmiah.
2. Lembaga pendidikan merupakan penghasil ilmu pengetahuan, prosesnya membutuhkan penulisan ilmiah.
3. Dunia pendidikan tidak bisa lepas dari. Dalam proses penelitian sangat perlu penulisan ilmiah.
4. Dunia pendidikan dipengaruhi teknologi, penguasaan teknologi berkaitan erat dengan penulisan ilmiah.
5. Tuntutan tugas2 ilmiah bagi mahasiswa dan dosen memerlukan penulisan ilmiah.

C. Manfaat penulisan ilmiah:
1. Melatih berfikir dan bertindak secara teratur, tertib dan sistematis, karena penulisan ilmiah harus mengikuti tata cara tertentu, prosedur, metode, teknik, aturan-aturan standar maupun penyajian yang teratur, tertib dan sistematis pula.
2. Menuntun menjadi suka membaca, karena penulisan ilmuah memerlukan literature/referensi pendukung, maka memaksa kita untuk suka membaca.
3. Menuntun kejujuran, karena penulisan ilmiah adalah laporan tentang kebenaran yang diperoleh melalui penelitian.
4. Membiasakan peduli terhadap pemecahan masalah secara analisis, sebab penulisan ilmiah pada intinya berfungsi untuk menganalisis, memecahkan dan menjawab permasalahan hingga ditemukannya jawaban.
5. Menuntun berfikir kritis ilmiah, karena dalam penulisan ilmiah perlu landasan teori yang memaparkan teori-teori para ahli, adakalanya mengkritik untuk mendukung dan memperkuat argument penulis.
6. Membiasakan berbahasa jelas, sistematis, kalimat efektif dan penggunaan istilah yang tepat.
7. Melatih indenpendensi, karena penulisan ilmiah tidak emosional dan tendensius.

D. Masalah-Masalah yang Sering Dihadapi Penulis:
1. Experient back ground:
a. Pendidikan dasar dan menengah memberikan porsi amat sedikit untuk penulisan ilmiah.
b. Tidak pernah mencoba.

2. Teknik penulisan:
a. Tidak tahu proses / langkah-langkah penulisan ilmiah.
b. Kesulitan membuat judul.
c. Sulit memulai.
d. Sulit memaparkan.
e. Tidak tahu mendapatkan sumber/mengutip literatur.

3. Motivation (Haqani:2004:
a. Belum merasakan nikmatnya menulis.
b. Belum memahami pemanfaatan fasilitas pendukung.
c. Tidak ada pembiasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar